Kamis, 18 Juli 2013

Black metal asal Bogor

Kedjawen
KEDJAWEN
Salam Metal Syndicate...
Setelah dua hari gak posting karena kesibukan di dunia nyata, kali ini IDMS akan berbagi referensi dari Band yang bernama Kedjawen.
Sedikit info profil dari Kedjawen adalah Band asal Bogor - Jawa Barat yang berdiri pada tahun 2010.
Band ini di gawangi oleh:
Lillith - Angelic Voice,
Sammael - Voice,
Yudas - Guitar,
Purson - Guitar,
Azazel - Drum, dan
Forneus - Keyboard.
Pemakaian nama Kedjawen pada Band ini, menurut para personilnya karena ingin mengangkat nama kebudayaan itu yang saat ini eksistensinya sedang menurun, dan selebihnya lagi karena semua personil Kedjawen keturunan kejawen.
Untuk konsep musik Kedjawen mengusung aliran Gothic Black Metal yang ter-influence dari Band-band luar negeri seperti, Behemoth, Gorgoroth, serta Band-band lokal seperti, Santet, Makam, Hell God, Innerbeauty, Gelap, Dreamer, dan lain-lain.
Berikut Referensi Lagu Kedjawen:
Kedjawen Band

• Artis : Kedjawen
• Asal : Bogor, Jawa Barat
• Berdiri : 2010
• Genre : Gothic Black Metal
• Tema Lirik : Sin, Afterlife, Death
• Track List :
01. Kedjawen - Alam Surga.mp3
02. Kedjawen - Immortal Love.mp3
03. Kedjawen - Aji Semar Mesem.mp3
04. Kedjawen - Bibit Kehancuran.mp3

Band cadas yang masih bringas

SEKILAS TENTANG SIKSA KUBUR
 
Band Name - Siksakubur
Album Title - Tentara Merah Darah
Release Year - 2010
Release Labels - Fast Youth Records
Genre - Fast Brutal Death Metal
Band From - Jakarta
Bit Rate - 386 Kbps !!!!
Source Audio Quality - CD Ripping
Artwork Cover Incl. Front Cover

- Track Song -
01 Darah Terpilih
02 Anak Lelaki Dan Serigala
03 Menanduk Melawan Tanduk
04 Neraka Setara Mata
05 Tentara Merah Darah
06 Kata Sebagai Senjata
07 Laskar Pelayan Kegelapan
08 Sayatan Kedua
09 Dewa Yang Terluka
10 Pusara Bala Tentara
11 Memoar Sang Pengobar

Catatan Kecil
Wueeeedaaaaaaannnnn !!!!!!!!!!!!! ... itu adalah Kata kata Pertama yang Keluar dari Mulut gw saat pertama kali play lagu2 dialbum Baru SK ini, en ternyata Spekulasi Negatif gw ga terbukti dialbum ini pasca keluarnya Frontman Drummer Andyan Gorust SK bakalan ga Memiliki Taring. 

Kendati Formasi banyak berubah Total dengan cuman menyisakan 1 Orisinal Member dari Vocalis Japra yang harus terus beradaptasi dengan member baru. karena Posisi Vital telah berubah sempet buat gw berkecil hati band ini bakalan eksis dengan Konsep Musik yang diusung dialbum2 sebelumnya. walo Konsep kali ini telah Berubah Lumayan Drastis, namun secara ga Langsung SK coba tawarkan Konsep baru untuk scene Tanah Air. sebelumnya SK kita kenal dengan perpaduan bermain cerdas ala Visceral Bleeding, Spawn Of Possession Hingga Band2 technical Daratan Eropa, rupanya sudah " hampir " tidak kita temukan dialbum baru ini. Album yang Konon khabarnya dari Film 300, tentang kisah perlawanan tentara Sparta melawan bangsa Persia menjadikan album " Tentara Merah Darah " lebih terasa Nuansa " Barbaric " yang Ultra Kejam-nya !! so Boleh gw Bilang Banget, Aroma Vader, Hate Eternal Hingga Behemoth amat terasa sekali di Album ini, asli Dasyat dengan Intensitas mematikan !!!! 
terus terang gw sangat terkaget kaget dengan Konsep SK dialbum ini. dimulai dengan Intro " Darah Terpilih " Cukup Menggambarkan suasana Rantaian tragedi dari sebuah kisah kekejaman para tentara yang berjuang dan Mati dalam medan perang !!! 
setelah itu Masuk Nomor " Anak Lelaki Dan Serigala " Kuping Gw Langsung tersiksa dengan Gempuran mematikan Blastbeat dasyat Drummer Prama yang rasanya tepat dipilih oleh member SK untuk Menggantikan Posisi Vital Andyan Gorust.
 rupanya pengalaman Prama diband sebelumnya sangat diperhitungkan sebelum akhirnya SK mencomotnya sebagai Drummer Baru SK. en jangan Harap banyak kalo SK bakalan Memainkan skill2 Cantik ala album2 sebelumnya dialbum ini selain Gempuran Mematikan Blastbeat sana sini yang extra Mantap !! 
Permainan Riff serta Solo2 Andre Kian Cantik Plus Membunuh dengan Aransemen mantabnya. album ini juga banyak melibatkan teriakan2 Vocalis berbagai Genre dari Rince “Gelap”, Reynold “In Memoriam”, Amri “Invictus Hingga Moel “Eternal Madness” Turut menyumbangkan Talentanya, selain itu juga ada dentingan Sitar dari Chaerul Yusuf semakin menciptakan konsep yang tidak biasa dalam album ini melihat secara dari masing-masing sosok sudah menguasai dalam bidangnya. Kebetulan banget gw Fans berat nama Vader Hingga Behemoth, sehingga album ini mendadak Bikin Gw jatuh cinta banget ketimbang album2 sebelumnya selain Album terkiller Mereka sepanjang masa versi gw " Eye Cry " !!! 
yang Bikin gw sempet Kaget lagi adalah Karakter Vocalis Japra Juga Banyak berubah dialbum ini, mungkin ini adalah Tuntutan Konsep Musik SK secara Nyata, mungkin kalo Japra masih menggunakan Karakter sebelumnya, gw jamin Japra Bakalan ga sanggup mengikuti alur Musik SK yang ga Bisa ditoleransi Kebrutalannya !!! Jelas album ini buat surprise nyata bagi penggemar SK yang sempet juga memiliki anggapan kalo Konsep Nyata SK ( diliat dari album2 sebelumnya ) telah " berpindah " ke band Deadsquad seiring Hijrahnya Andyan disitu,sementara SK kali ini harus terlahir dengan Konsep barunya yang lebih kejam !!! SK sebelumnya Juga Banyak menulis Lirik2 Protes Sosial dalam Bahasa yang Sarkatis, tapi kali ini Udah Beralih ke Tema2 Kolosal & Mitologi tentang Attitute Dewa Peperangan, sebuah Lirik yang Berani Coba SK Tampilkan di album kala Lirik seperti ini Masih belum Terlalu Populer Untuk band2 Death Metal tanah Air angkat selain cuman lirik tentang Kematian, Protes Sosial dalam Bahasa Sarkatis Payah :D, juga tentang Setan, tapi beberapa Pertanyaan timbul dalam benak gw, Dalam Beberapa Artwork CD nya juga banyak sekali ditampilkan beberapa Imej Tentara Romawi ( Gw Jadi banget Ma Side Project band Vocalis Maurizio Iacono-nya Kataklysm di band Ex Deo-nya ) Koq album ini ga Dirilis lagi Oleh Rottrevore Records ?? en SK lebih Bekerjasama dengan label yang Notabene Lebih banyak memiliki Band2 Emo Hingga Indie semacam Fastyouth Records ?? memang secara resmi album ini dirilis oleh Fastyouth Records pada 21 Februari 2010 dimana sebelumnya memang sudah terjadwal pada akhir bulan januari 2010 namun diundur secara tepat pada sasaran. yang Pasti Buat Fans SK, siap2 aja terkejut setengah mati dengan Materi album paling dasyat sepanjang karir SK yang tetep memiliki tempat tersendiri buat fans Hingar Bingar Ultra Blastbeat part disana sini. Aaaarrrggghhhhh .... BUY OR DIE !!!!!!!!

INTISARI BIKIN HAPPY HHAAA SAJAK DARI MESIN TEMPUR

Begitu misterius dan simple-nya band Grindcore asal kota kembang yang satu ini, yah begitulah, identitas mereka sebagai Grindcore memang patut untuk diacungi jempol, terbukti mereka memilih untuk merahasiakan identitas dan biografi mereka maupun personil pribadi sendiri, karena memang Grindcore sendiri memiliki idealis untuk menutup diri dari media sana sini. Berbicara mengenai karya, mereka tidak membuat album seperti kebanyakan band underground yang lainnya, mereka lebih memilih untuk ‘Track Live’ ketika manggung di salah satu event di bandung, sebut saja Man ‘Jasad’, Amenk ‘Disinfected’, Andris ‘Burgerkill’, Butche ‘The Cruel’ ikut andil dalam pembuatan album live mereka. Mungkin lirik lagu mereka kebanyakan senonoh dan menjatuhkan suatu tindakan, komunitas / ideologi tertentu, contoh saja seperti lagu ‘HipHop Apa Itu HipHop’, ‘Beca Tiguling’, ‘Fuck Tibum’, ‘Supir Angkot Goblog’, ‘Bom Bali 1’, ‘Bom Bali 2’, ‘Intisari’ hahaha sungguh sangat anarkis dan berani lirik lagu mereka, menjatuhkan, menghujat dengan lantang, inilah yang saya suka dari mereka, idealismenya band Grindcore yang cadas dan berani sehingga memunculkan beberapa nota protes yang dilayangkan terhadap mereka. ‘Salila aing teu ngaganggu kahirupan sia, Aing moal ngejat sasiku’ begitulah kutipan yang dilontarkan sang vokalis yang entah sampai saat ini siapa identitas dibalik topeng tengkorak hitam putih tersebut.
Saya sempat menemui gitaris Mesin Tempur di backstage sesaat sebelum mereka menggerinda sebuah event underground di Cicaheum yang diadakan oleh komunitas disana, dan saya sempat melontarkan sebuah pertanyaan yang agak kurang bermutu dan sedikit mengundang gelak tawanya, karena rasa penasaran yang sangat melonjak, beginilah pertanyaan saya ‘Kang naha kunaon kudu ngangge topeng?’ Dia menjawab dengan nada dingin dan sedikit mengepalkan tangannya ‘Meh pamajikan teu ningali urang keur ngora’. Saya sedikit bingung dengan jawaban yang sesingkat itu, yang jelas maksud mereka hanyalah satu, tidak ingin ter-exspose orang (mungkin) hahaha goblok.
Kini seluruh Grinder kota kembang maupun di indonesia sungguhlah sangat merindukan penampilan dari Mesin Tempur, maklum sudah beberapa dekade ini mereka vakum dan menghilang dari pentas underground di bandung, tapi tidak dengan beberapa situs webnya, mereka tetap aktif dan menjawab beberapa pertanyaan seputar kenapa vakumnya Mesin Tempur, sebutlah melalui akun jejaring sosial Twitter @MesinTempur420. Saya sangat bersyukur karena pernah menjadi bagian dari barisan Grinder di bawah panggung ketika mereka ‘mempublikasikan’ beberapa lagu mereka di dalam album Republik Mesin Tempur tersebut, bahkan sampai saat ini beberapa kaos, sticker yang makin usang dan lecek masih tersimpan di lemari berukuran 40x60cm. Akhir kata, saya sangat terinspirasi oleh kehadiran mereka yang sangat berani dan lugas, simple, teu loba omong, bukti nu nyata, tidak seperti HipHop yang membacot seribu kata tapi praktek nol besar. Bahkan band yang sekarang saya gandrungi kebanyakan terpengaruh oleh petikan killtuner dan goresan grind musikalitas mereka. Grind Can Kill The Pop!

MESIN TEMPUR CAN KILL THE POP! FVCK YOUR IDOL! HIPHOP SUCK!

RUGRATS for BESIDE

Beside

 Beside adalah band melodic death metal asal Bandung, Indonesia.

Beside terbentuk pada pertengahan tahun 1997, di Bandung, Indonesia. Sebuah band project pada asalnya dengan memainkan musik-musik Hardcore seperti Rykers, Strife, Earth Crsis dll.
Fattah, salah satu gitaris Beside yang terakhir harus resign dikarenakan kesibukan kerja yang sangat padat. Ichad Heaven Fall menggantikan posisi Fattah.
Dengan formasi saat ini, Owank sebagai vokalis, Akew dan Chad sebagai Gitaris, Paneu sebagai Bassist, Baby sebagai drummer, akhirnya Beside bisa menyelesaikan album pertamanya yang di beri nama Against Ourselves, yang di rilis pada akhir tahun 2007 oleh Parapatan rebels & Absolute Records
 Beside exsis dari pertengahan tahun 1997, berdiri di kota Bandung Indonesia, lahir di tengah-tengah komunitas yang cukup ternama di Indonesia “HOMELESS CREW”. Sebuah band project pada asalnya dengan memainkan musik-musik hardcore pada zamannya dari mulai Rykers, Strife, Earth crsis dll. Berganti-ganti personel adalah menjadi suatu kebiasaan, bahkan di akhir tahun 2007 beside masih berganti personel.

Fattah, salah satu gitaris beside yang terakhir harus resign! Di karnakan kesibukan kerja yang sangat padat. Ichad Heaven fall adalah orang yang kami pilih untuk menutup kosongnya formasi, dan karna seringnya kita berganti pesonel, maka beside banyak bertemu orang-orang baru yang mempunyai selera musik yang beragam dari mulai Inflames, Soilwork, Dragon force, Slayer, Malevolent creations,Kataklysm dll. Yang pada akhirnya memberi warna baru bagi musik beside. Metal mungkin konsep yang lebih cocok untuk beside pada sekarang ini.

10 tahun memang bukan waktu yang sebentar untuk menyelesaikan satu album, karna seringnya berganti ganti personel, kesibukan yang menyita waktu, konsep musik yang masih belum jelas menjadi factor utama dalam keterlambatan kami.

Dengan formasi saat ini yang solid Owank voc,Akew Guitar, Paneu Bass, Chad Guitar, Baby Drum, akhirnya beside bisa menyelesaikan album pertama kami yang di beri nama AGAINST OURSELVES, yang di rilis di akhir tahun 2007 oleh parapatan rebels & absolute records.

JASAD \„/

JASAD 

BUKAN HANYA SUKSES MEMBANGUN SCENE, MEREKA JUGA SUKSES MEREKONSTRUKSI SUDUT PANDANG BARUDAK BANDUNG TERHADAP BUDAYA LELUHUR.
RASANYA akan basi jika membahas Jasad hanya dari kacamata musik mereka. Itu karena musik yang mereka mainkan sudah tak punya lagi celah untuk dikritisi. Waktu dan jam terbang telah mengantar Jasad pada level musikalitas di atas rata-rata sehingga apa pun yang mereka rilis sudah menjadi jaminan kualitas.
Jasad sekarang bukan hanya dikenal sebagai band pengusung brutal death metal garda depan. Jasad adalah ikon suksesnya sebuah akulturasi antara budaya barat dan lokal. Merekalah yang meretas konvensi menyelipkan unsur budaya Sunda di antara kebrutalan dan kebisingan metal. Tak heran bila Jasad dianggap bukan hanya tonggak penting scene Bandung Underground. Jasad juga jadi tiang pancang sebuah dekonstruksi kecenderungan di mana memakai atribut budaya lokal adalah juga sebuah kebanggaan.
Banyak literatur yang beredar di dunia maya menyebutkan Jasad didirikan tahun 2000. Namun, Jasad sebenarnya sudah ada sejak 1990. Formasi awal Jasad terdiri dari Yuli, Tito, dan Faried. Tahun 1992, mereka mengalami pergantian personel setelah Faried keluar. Dengan formasi kedua yang terdiri dari Yuli, Tito, Hendrik, dan Abut, mereka merilis dua singel yang direkam secara live, yakni Life ‘n Die dan Fuckin’ Education.
Line up Jasad kembali berubah pada 1994. Yayat, Yadi Behom, dan Dani masuk menggantikan Hendrik, Tito, dan Abut. Praktis hanya Yuli satu-satunya personel asli yang masih tersisa. Dengan line up Yadi Behom (vokal), Yayat (gitar), Yuli (bas), dan Dani (drum), Jasad mengeluarkan EP C’est La Vie yang dirilis Palapa Records. Mini album tersebut berisi tiga lagu yakni Belenggu, Riuh, dan Technological Principal. Lagu yang terakhir disebut tercantum dalam kompilasi paling bersejarah, Independent Rebels yang dirilis tahun 1997.
Jasad ditinggalkan Yadi Behom pada 1998. Setahun kemudian giliran Yayat yang cabut. Sebagai gantinya, Jasad menggamit Man dari Injected Sufferaged dan Ferly dari Forgotten. Dengan formasi Man (vokal), Ferly (gitar), Yuli (bas), Dani (drum), Jasad berkibar sebagai salah satu band death metal paling berpengaruh di tanah air.
Sempat merilis EP Ripping the Pregnant, mereka akhirnya melakukan pencapaian luar biasa saat mengeluarkan album bertajuk Witness Of Perfect Torture pada 2001. Album ini dirilis Rottrevore Records dan kemudian dirilis ulang Forever Underground.
Nama Jasad sendiri dicetuskan Yuli, sang basis. Yuli mengaku nama itu ia dapat ketika suatu saat melihat seseorang mengenakan baju bertuliskan Jasad. Nama itu kemudian ia jadikan band yang dibentuknya.
Line up Man, Ferly, Yuli, dan Papap, sanggup bertahan salama satu dekade. Memasuki tahun 2011, Jasad melakukan pergantian personel di posisi drum. Itu pun karena terpaksa setelah Papap mengalami kecelakaan yang cukup parah. Jasad kemudian menggelar audisi.
Dulu ketika Yuli memilih nama Jasad karena alasan ingin memberi kesan seram tapi tetap dalam bahasa Indonesia. Namun, sekarang mereka punya makna sendiri untuk nama band mereka. “Bagi saya Jasad bisa berarti jang sadayana atau jang sadunia,” seloroh Man.
Bahkan sejak 2008, Man mengartikan nama Jasad dengan akronim yang lebih edan yakni: Jarang Ada Satria Abadi di Sini’,” jelas Man
Apa pun, banyak parameter yang bisa dijadikan penanda bahwa Jasad sangat layak ditahbiskan sebagai band deathmetal paling berpengaruh untuk scene bawah tanah. Bukan hanya di Bandung, tapi juga tanah air.

1990
Yuli
Tito Kelly
Faried 1992
Yuli
Tito Kelly
Hendrik
Abut
1994
Yuli
Yayat
Yadi Behom
Dani
1999
Yuli-bas
Dani-drum
Man-vokal
Ferly-gitar
2011
Man-vokal
Ferly-drum
Yuli-bas
Abaz-drum

RAWK DEADSQUAD!!!

Deadsquad

Deadsquad adalah band technical death metal dari Jakarta
Stevie Item (Andra & The BackBone) dan Ricky Siahaan (Seringai) berkumpul untuk membuat band baru untuk memuaskan keinginan mereka dengan band old school Metal. Untuk melengkapi formasi, Bons dari Tengkorak dan Andyan dari Siksakubur diajak untuk bergabung. Band ini tidak layak untuk membuat musik mereka sendiri, karena mereka berpikir itu hanya sebuah band proyek. Ricky mengundurkan diri dari band karena kegiatan pekerjaannya, Pada bulan Juni 2006, Prisa dari Zala muncul untuk menjadi gitaris. Beberapa saat kemudian, Babal (Alexander) direkrut menjadi vokalis. Dengan formasi ini mereka membentuk Deadsquad, 29 Agustus 2008 Pada bulan November 2007, Prisa resmi mengundurkan diri dari Deadsquad. Pada bulan Oktober 2008, Christopher Bollemeyer, gitaris dari band Netral menjadi gitaris. Pada bulan yang sama, Daniel (Abolish Conception) bergabung. Maret 2009, mereka bekerja sama dengan Rottrevore Records (Indonesia), mereka merilis album Horror Vision sebagai album pertama mereka.

Pengaruh

Band ini dipengaruhi oleh beberapa band-band Death Metal, terutama genre Technical Death Metal. Beberapa diantaranya; Necrophagist, Visceral Bleeding, Spawn of Possession, Disavowed, Decrepit Birth, dan Nile.

Diskografi

Selasa, 16 Juli 2013

Discography

Studio albums
Year Details

2000 Dua Sisi
  • Label : Riotic Record
  • Format : CD & Cassette
  • Producer : Burgerkill and Yayat Ahdiat [20]
2003 Berkarat
2006 Beyond Coma And Despair
  • Label : Revolt! and Xenophobic
  • Format : CD
  • Producer : Burgerkill and Yayat Ahdiat [22]
2011 Venomous
  • Label : Revolt! and Xenophobic
  • Format : CD
  • Producer : Burgerkill and Yayat Ahdiat [23]

See also

References

  1. ^ The Metal Archives - Burgerkill. Encyclopaedia Metallum. Retrieved February 15, 2012.
  2. ^ a b Panca Afrian, Aria. November 10, 2011 Burgerkill. xtreme-zine.com. Retrieved January 13, 2012.
  3. ^ Bektiati, Bina. February 23, 2009. Arsip. Tempo. Retrieved January 21, 2012.
  4. ^ a b Burgerkill; Band Metal Fenomena Dari Ujung Berung, Bandung. dapurletter.com. Retrieved January 11, 2012.
  5. ^ Archives. tembang.com. Retrieved January 21, 2012.
  6. ^ Moernantyo, Djoko. Bukan Penghianat. tembang.com. Retrieved January 26, 2012.
  7. ^ BK Official. November 11, 2007. Book Launch. burgerkillofficial.com. Retrieved February 05, 2012.
  8. ^ Rolling Stone Special Edition: 150 Greatest Indonesian Albums of All Time (in Indonesian) (32nd ed.). Rolling Stone Indonesia. 2007.
  9. ^ Gig Guide. wf.com.au. Retrieved January 21, 2012.
  10. ^ Jasondream (2010). Beyond Coma.... iTunes. Retrieved January 26, 2012.
  11. ^ December 31, 2009.Burgerkill in Big Day Out. Deathrockstar.info. Retrieved January 13, 2012.
  12. ^ Putranto, Wendi Burgerkill Three Singles Release. Rolling Stone. Retrieved January 18, 2012 via Rolling Stone Indonesia cached copy
  13. ^ Samack. July 07, 2012. Venomous. Jakartabeat. Retrieved February 05, 2012.
  14. ^ March 31, 2012. Tour Info. dapurletter.com. Retrieved January 21, 2012.
  15. ^ "This Is The New Burgerkill and This Is Venomous". May 8, 2011.
  16. ^ a b Jurnallica. July 11, 2011. Interview with Eben. jurnallica.com. Retrieved January 13, 2012.
  17. ^ Sep 25, 2011. Venomous Alive. uncluster.com. Retrieved January 18, 2012.
  18. ^ August 18, 2012. Konser Burgerkill : Venomous Alive. kvltmagz.com. Retrieved January 18, 2012
  19. ^ Damo. January 19, 2012. Venomous on Xenophobic. heavymag.com.au. Retrieved February 05, 2012.
  20. ^ BK : Dua Sisi. spirit-of-metal.com. Retrieved February 04, 2012.
  21. ^ Berkarat of Burgerkill. spirit-of-metal.com. Retrieved February 04, 2012.
  22. ^ Beyond Coma and Despair Overview. Allmusic. Retrieved February 04, 2012
  23. ^ Venomous Overview. Allmusic. Retrieved February 04, 2012.

Band members

Current
  • Ebenz – songwriter, rhythm guitars (1995–present)
  • Ramdan – bass guitars(2007–present)
  • Vicky – Vocals (2007–present)
  • Andris – bass guitars (2000-2005), drums (2005–present)
  • Agung – lead guitars, rhythm guitars (2003–present)
Former
  • Ivan Scumbag - vocals (1995-2006)
  • Kimung - bass guitars (1995-2000)
  • Dadan - lead guitars, rhythm guitars (1995-1996)
  • Toto - drums (1996-2005)
  • Ugum - lead guitars, rhythm guitars (1998-2002)
Timeline

2005-2010 : Beyond Coma and Despair

Burgerkill began to work their third album material in early year of 2005, at the same time, Toto, who have been with Burgerkill as drummer for nine years long decided to depart from the band. This situation was not a big deal to other members. They reformed the line-up in process. Andris, who at the time played bass was replaced to drums, while the bass line was filled by additional session player.
Book cover of biographical novel based on Ivan Scumbag life. The book was released on late 2007
November 2005, Burgerkill finished their work, but the deal with label was breakdown. Both side couldn't reach the agreement about album material. In this kind of unfortunate situation for both side, Burgerkill decided to leave the label to release their third album under their own label, Revolt! Record, in August 2006. There's no such a thing fully perfect and always running smoothly. In a counting days waiting to release their third album, Ivan Scumbag the vocalist, died because of inflamed brain disease. Beyond Coma and Despair, their third album title, has became some kind like Scumbag's personal reflection. To honor their past vocalist and friend, Kimung who was a member of Burgerkill and Ivan Scumbag childhood friend, released a biographical novel based on Ivan Scumbag life on late 2007. The book which titled My Self : Scumbag, Beyond Life and Death was officially released and supported by Minor Book as publisher and "Common Room" as venue holder. About 300 people, consist of Ivan Scumbag friend, family, fans, and journalist, attended the memorial agenda. Not only talking about the book, the agenda also held a short acoustic showcase after the audiences gave their commentary and impression to the deceased.[7]
Among the critics, Beyond Coma And Despair was utterly different to their past albums with heavier sounds and more explicit lyrics. The album was included in The 150 Greatest Indonesian Albums of All Time, listed at number 113 by Rolling Stone Indonesia magazine.[8] In the Aftermath of Ivan Scumbag, Vicky joined the band after chosen in audition. In 2009, the band toured in Australia under title "The Invasion of Noise Western Australia" tour.[9] Following the 'Invasion of Noise' tour, Burgerkill performed alongside such bands as Devil Driver, In Flames, Lamb of God, and All That Remains as part of Soundwave, Perth 2009.[10] In 2010 They appeared in Big Day Out.[11]

2011-Present : Venomous

Venomous musical material album revealed around late 2009, to Samack of Jakartabeat Eben told that their new album not too far different from their past one, Beyond Coma and Despair. Eben and his fellow band member felt that the new material album has a new progress in each musical line. European-based band such as Gojira, Hacride, Meshuggah, and Lyzanxia are main influence to them to create a heavier middle beat style. And the old North America-based band such as Megadeth, Slayer, Monstrosity, Cannibal Corpse, Pantera, and Anthrax are still become main inspiration in working on song emotion and the structure. In the vocals session, the band mostly refer to Devin Townsend, Mark Hunter, Björn Speed, and etc. The band new vocalist, Vicky, according to Eben has a strong vocals distortion. So why Eben revealed his optimism to Samack in working on their new album material.[13]
Just few weeks after "Allegiance 2 Metal" tour across Java Island alongside with technical death metal band, Psycroptic,[14] Burgerkill released Venomous in Indonesia around June 2011, Malaysia around July 2011 and Australia around August 2011.[15] Venomous is their first album under Xenophobic Record label and Firestarter Music as distributor. Venomous according to Eben has significantly differences from their past album, not only music but also lyrics. Burgerkill's music style always changes from one album to the next one, but the lyrics in past album remained segmented in a certain theme or topic. That's why Eben said the albums before Venomous are just alike Ivan Scumbag legacy. In the past albums, Ivan had dominant writing to the lyrics, then in the postdecease of Ivan, all Burgerkill man agreed to discuss about the lyrics material to their next albums. In this case Eben little disagreed to people who compared Vicky to Ivan Scumbag. Eben said those two man have different background. "If Ivan said he was miserable, yeah, he was right, he was miserable man..", said Eben.[16] "We don't want to write the lyrics about the thing that we never feel, see, or experience", Eben stressed his words to explain their new lyrics theme, and let the fans have opinion about Beyond Coma and Despair and two album before as Ivan Scumbag's legacy, especially the mostly dark and distrust lyrics.[16]
The Venomous launching concert which titled "Venomous Alive" was held in Jakarta at Bulungan Outdoor with opening act band from the capital city such as Nemesis, Paper Gangster, and Dead Vertical. For the bigger one concert, "Venomous Alive" took place in Siliwangi Stadium, Bandung and attended more than 10.000 of their die-hard fans, alongside with Man Jasad, and Arian of Seringai as opening act and guest performer.[17] Beside these two Indonesia major cities, "Venomous Alive" also rock on other major and minor city across Java Island and other city outside the island, such as Makassar, South Sulawesi.[18]
Venomous regionally was well received. Metal Hammer Magazine UK and also Heavy Magazine described Venomous as slightly technical death metal with lots of riffs play. The magazine also wrote if someone took equal parts from Morbid Angel, Obituary, Sepultura, and Killswitch Engage, and he or she should have Burgerkill. In the magazine opinion many other bands like that, but the magazine also praised Burgerkill’s unique in the face military style has them attacking each song with such ferocity and intensity that he or she will take notice.[19]

2001-2004 : Berkarat

Burgerkill became the first Indonesian metal band to sign a six album contract for Sony Music Entertainment.[5] At the end of 2003, they released their 2nd album, Berkarat. It was chosen as "Best Metal Production" at the 2004 Indonesian Music Awards. With their new label, Burgerkill had some negative response from Indonesia metal scene, but they noticed the reason behind joining major label because of the label gave them the freedom to choose any kind of music they want to play. Not only free to choose the style of music but also the concept, lyrics, and also music video style. To "Tembang", they stressed that the important thing was the freedom of music expression itself, no matter if a band in indie-line or in a major label line.[6]
Technically the second album is more progressive than the first one. There is almost none of the straight forward nuance of their first album. In the vocals, they remain settled with depressive dark nuance. Ivan Scumbag, the vocalist, being more expressive to articulate the song, which, all tracks of the album are written in Bahasa Indonesia, Burgerkill's native language.[4] In this second album, Burgerkill collaborated with Fadly of Padi in Tiga Titik Hitam song.
In 2004, Burgerkil released Dua Sisi repacked. [Sony BMG]

Burgerkill

From Wikipedia, the free encyclopedia
Jump to: navigation, search
Burgerkill
Bkhcjr.jpg
Burgerkill Performing Live at Java Rockingland Festival
Background information
Origin Bandung West Java, Indonesia
Genres Metalcore, hardcore punk,[1] (early), death metal, groove metal (later)
Years active 1995 – present
Labels Revolt! (Indonesian current label)
Xenophobic (Australian current label)
Sony BMG
Riotic
Associated acts Padi, Forgotten, Beside, Disinfected Band, Naked Truth, Sacrilegious
Website BurgerkillOfficial

Members Vicky
Eben
Agung
Ramdan
Andris

Past members Ivan Scumbag
Kimung
Dadan
Ugum
Toto
Burgerkill is an Indonesian heavy metal band, originally from Bandung, capital city of West Java. The band is named after the American fast food restaurant Burger King as a prank. The band was founded in May 1995 by Eben, sometimes called 'Ebenz', a young man from Jakarta, who came to Bandung to continue his study. In Bandung, Eben met Ivan Scumbag, Kimung, and Dadan. This four personnel became the first line-up of Burgerkill.[2]

Contents

History

1995–2000 : Early years and debut album

Burgerkill Logo
Burgerkill was formed in a region called "Ujungberung", located in the east side of Bandung city. Ujungberung is not only known as Metal Village but also known as center of Sundanese traditional art and culture such as bela diri benjang, angklung, and kecapi suling.[3]
In early 1997, Burgerkill released their first single, "Revolt!", which became the opening track of Masaindahbangetsekalipisan various artist compilation album. In late 1997, single "Offered Sucks" and "My Self" were included in Breathless various artist compilation album. Then in 1998, the single "Blank Proudness" was included in the Independent Rebel various artist compilation album. Since then, Burgerkill has been involved in many underground scenes in Indonesia and Malaysia.[2] In the year of 2000, Burgerkill finally released their first album Dua Sisi under local indie label, Riotic Record. The first 5000 copies of cassette and CD's release were sold out. In the same year, Burgerkill released single “Everlasting Hope Never Ending Pain” for Ticket To Ride various artist compilation album. This single could be something like a bridge for a new Burgerkill era. Old Hardcore bands such as Youth of Today, Minor Threat, Gorilla Biscuits, and 7 Seconds, etc., are so dominant in Burgerkill early works. In the changing process, Burgerkill transformed into modern metal influences. The sounds was more aggressive, faster beat, and energetic power chord riff with more attractive and interesting guitar fill-in. Burgerkill's new sounds style revealed in their second album.[4]