Jumat, 11 Juli 2014

Israel: Kami Dapat 100.000 Serangan Hacker Tiap Hari

Hacker mengancam akan menyerang situs-situs
Israel. Pemerintah negara tersebut mengaku siap
menghadapinya. Namun pemerintah zionis
diharapkan tidak menganggap sepele ancaman
ini.
Meski telah berpengalaman dalam menghadapi
hacker, pemerintah zionis diminta tetap waspada
terhadap ancaman aksi tersebut. Pasalnya,
banyak orang yang berpartisipasi dalam aksi ini
dan organisasi hacker ini bisa mencakup siapa
saja di seluruh dunia.
"Kami menghadapi serangan DDoS hampir tiap
hari. Namun kali ini memang jumlah
partisipannya bisa jadi lebih banyak dibanding
biasanya," ujar Dina Beer, CEO dari Israel
Internet Association (ISOC). ISOC merupakan
pengelola koneksi internet Israel ke seluruh
belahan dunia.
Menurut Beer, dia yakin bisa mengandalkan
teknologi dan pengalaman yang dimiliki
negaranya. Pengamat keamanan dan teknologi
Israel dari Tel Aviv University mengatakan jika
pemerintah tidak boleh menganggap enteng hal
ini.
"Sangat bodoh jika hal ini diabaikan atau
dianggap hal yang sepele," ujar Isaac Ben-Israel,
seperti dikutip melalui Times of Israel , Kamis, 10
Juli 2014.
Menurut Ben-Israel, selama beberapa hari ini
telah terjadi peningkatan serangan ke jaringan
Israel sebanyak 900 persen. Serangan ini paling
banyak datang dari negara-negara Arab dan
berpenduduk muslim.
"Biasanya sekitar 100 ribu serangan per hari.
Sekarang meningkat menjadi jutaan serangan
dari seluruh dunia, terutama negara Islam.
Angka itu hanya hitungan serangan yang
menargetkan situs pemerintah. Kami belum
menghitung serangan terhadap komputer warga
atau kantoran," ujar Ben-Israel.
Serangan-serangan itu, katanya, termasuk upaya
untuk mencuri data dari situs korban, men-
deface halaman situs, atau mematikan jaringan
web dengan serangan DDoS. DDoS merupakan
aksi serangan jaringan internet dengan cara
memenuhi lalu lintas trafik ke server yang
ditargetkan. Biasanya para hacker menggunakan
trafik buatan yang diarahkan untuk membobol
server target. Secara tidak langsung, server akan
penuh dan jaringan terpaksa mati.
"Teknik DDoS kebanyakan berhasil, terutama di
negara dengan jaringan yang tidak ter-manage
dengan baik," kata Ben-Israel.
Hacker mengirimkan pesan #OpSaveGaza melalui
Facebook, Twitter dan situs yang diretas untuk
memperingatkan Israel. Mereka berjanji akan
melakukan serangan besar-besaran ke ribuan
situs Israel besok, Jumat, 11 Juli 2014.
"Pada 11 Juli nanti, #OpSaveGaza akan
menyerang ribuan situs Israel dengan teknik
Denial of Service (DDoS). Ini akan menjadi
serangan paling besar terhadap IsraHell untuk
mengekspos kepada dunia akan aksi terorisme
yang mereka lancarkan," pesan hacker. Hacker
menyebut negara zionis tersebut dengan IsraHell
(Hell - Neraka).
Serangan hacker ini sebagai respons atas aksi
Israel menyerang Gaza. Serangan udara Israel
menghancurkan ratusan tempat di Jalur Gaza,
Palestina. Sedikitnya 61 orang tewas dalam
serangan tersebut. Sebanyak 13 di antara korban
tewas masih anak-anak dan remaja. Korban
termuda baru berusia sekitar 1,5 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar